My 50 First (In)sight (CERITA-NYA Project #12)

02.04



Kadang inginku teriak,
berlari dan melompat,
hanya untuk bernapas sejenak,
merilis penat

Tak mudah rasanya,
menjalani lika liku baru,
beragam warna,
kerap mengundang pilu

Namun ketika aku melihatnya,
di setiap pertama napas pagiku,
aku malu

Dia yang masih mungil, kecil,
berselimut ketakutan,
terdekap ketidaktahuan,
dipeluk keterbatasan,
begitu gigih berjuang,
menghadapi dunia yang sepenuhnya baru

Dia yang masih ringkih,
berbekal seberkas naluri,
sejumput refleks,
setitik kepercayaan,
begitu keukeuh bertahan,
menghadapi banyak perubahan

Dia yang masih terhitung hari,
bertaruh dalam kecemasan,
berteman dengan keresahan,
begitu berani melepas kenyamanan,
demi sebuah tabula rasa

Dia yang menggelitik kedewasaanku,
menginspirasi sepanjang waktu,
mengorbitkan asa,
melatih prasangka,
menajamkan visi,
merangkul hati,
mengisi sekendi semangat menjadi lebih kuat

Dia,
yang menambatkan orangtuanya,
Einar (anakku) tercinta


Oleh: Bianda Nadira 

(Foto diambil dari google oleh admin blog RDM)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe