Cerita Ramadhan RDM

20.43

Ramadhan telah lalu, tapi banyak cerita terekam dan terus kami ingat. Ini dia beberapa cerita tentang Ramadhan bersama Pasukan Rumah Dongeng Mentari dan kanak-kanak Kampung Pohruboh. :)

Outing bersama TPA Masjid Nurul Iman
               
Suatu pagi, serambi Masjid Nurul Iman Pohruboh, Yogyakarta terlihat ramai oleh anak-anak. Mereka tak sabar mengikuti kegiatan outing. Berbeda dengan kegiatan outing sebelumnya, kali ini kami bersama teman-teman remaja Masjid Nurul Iman menginisiasi kegiatan outing pada saat Ramadhan, dibalut dengan dongeng, lomba-lomba, kunjungan ke tempat bersejarah, dan pameran karya anak di dalamnya.

Acara  pada hari itu, dimulai dengan Dongeng oleh Kak Rona Mentari. Dongeng bertema Jalan-jalan Ke Hutan, lancar mengalir penuh humor. Anak-anak memperhatikan dengan sangat. Mereka menirukan suara-suara binatang sambil terus memperhatikan alur cerita sang Pendongeng.

Terhibur dengan dongeng Kak Rona, lantas acara dilanjutkan dengan lomba-lomba; Lomba Menulis Surat untuk Allah, Lomba Menulis Cerita Pengalaman Puasa, dan Lomba Membuat Kaligrafi dari Bahan Bekas.

Ya Allah, aku pengen masuk surga.
Ya Allah, aku pengen bapak ibuku masuk surga.
Ya Allah, ampuni aku dan bapak ibuku
Ya Allah beri rezekki yang banyak buat bapak ibuku biar bisa beli hape untukku.
Amin

Berikut tulisan Givian, pemenang Lomba Menulis Surat untuk Allah. Tulisan itu berbicara apa adanya.


Pameran Karya Anak


Hasil karya anak dari lomba-lomba tersebut dipamerkan pada sore harinya. Karena bertepatan dengan acara Buka Puasa Bersama Warga, penontonnya cukup banyak, termasuk orangtua si anak. Mereka tersenyum bangga melihat hasil karya buah hatinya.

Kunjungan ke Masjid Pathok Negoro

Kami juga ke Masjid Pathok Negoro Plosokuning. Anak-anak jalan beriringan menuju bus. Mereka amat ceria meski sedang berpuasa. Meski, ada salah satu anak yang akhirnya batal karena muntah dijalan.

Anak-anak berkumpul di serambi masjid untuk sesi perkenalan dengan Pak Kamal, Ketua Takmir Masjid setempat, yang akan memandu kegiatan kami. Beliau juga memberikan penjelasan tentang sejarah Masjid Pathok Negoro ini.


Pathok Negoro berarti batas negara, aturan negara atau dasar hukum negara. Letak masjid ini sekitar sembilan kilometer arah utara dari Kraton Yogyakarta, berada di Jalan Plosokuning Raya No. 99, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Masjid ini didirikan di atas tanah kasultanan seluas 2.500 meter persegi. Di depan masjid, terdapat dua kolam dengan kedalaman 3 meter. Makna lain dari 2 kolam ini adalah apabila kita menuntut ilmu haruslah sedalam-dalamnya. Saat ini kolam tersebut  digunakan untuk memelihara ikan. Begitulah penjelasan Pak Kamal, sambil memandu kami berkeliling.

“Pak, itu pohon apa yang ditanam di dekat masjid?” tanya Hasna.

“Oh, itu namanya Pohon Sawo Kecik. Maknanya sarwo becik yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘serba baik’. 

Termasuk di masjid ini,kita harus terus melakukan perbuatan yang baik-baik,” jawab Pak Kamal.  
                
Setelah itu kami menuju rumah besar, yang didalamnya terdapat kolam ikan. Konon, ikan itu sudah berumur ratusan tahun. Menariknya, ikan tersebut berukuran amat besar. Tergolong ikan air tawar terbesar di dunia. Orang-orang menjulukinya Ikan Paimo, yang diambil dari nama latinnya. Senang sekali pasukan RDM bertemu dengan Paimo, si ikan raksasa.

          
Hari itu, mereka dan kami semua belajar banyak hal. Alhamdulillah! J



You Might Also Like

1 comments

  1. My brother recommended I might like this blog. He was totally right. This post truly made my day. You cann't imagine just how much time I had spent for this information! Thanks! fb login facebook

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe